Di Batas Utama
urusan demi urusan saling berkejaran
salip menyalip berpacu di sepanjang jalan
kehidupan yang singkat
salip menyalip berpacu di sepanjang jalan
kehidupan yang singkat
tubuh tubuh letih terseret arus kebutuhan
jiwa jiwa kosong melayang berterbangan
di selubung waktu yang kian sempit
prioritas hanyalah batas kecepatan
seberapa kilometer raih keuntungan
tak lagi tersisa tangan tangan peduli kemanusiaan
kau memulai jalan di tempat
berhenti mengejar bayangan
mengedarkan pandang pada hakikat
kematian bukanlah khayal hikayat
mengedarkan pandang pada hakikat
kematian bukanlah khayal hikayat
kematian merupa batas utama:
penentu segala tuju
Kereen mba Desi😊
BalasHapusWalah jadi ingat janji mau kirim tulisan... Mudah-mudahan ada yang bisa diberikan.... Makasih Mbak Dinni...
Hapus😂😁 ditunggu ya say 😁😊
HapusMantap.
BalasHapusTerima kasih Ayah Tuah....
HapusSelalu keren☺️👍
BalasHapusHehehe... Pak War matur nuwun ya...
Hapus