Semprit larut dalam fotografi
Adalah
satu keniscayaan seorang pedagang kue juga harus pandai fotgrafi.
Kelas
fotografi bersama Tonny Syiariel dengan paparannya bagaimana seseorang sebaiknya
mengambing sudut pandang objek foto akan menentukan kualitas dari gambar yang
kita ambil. Teknik pengambilan gambar “The Rule of
the Third” menjadi bahasan
yang sangat menarik menurut saya. Menempatkan objek pada 1/3 bagian agar objek
enak dipandang mata. Bagi saya dunia fotografi tidak terbatas hanya pada objek
pemandangan yang mempesona saja tergantung selera seseorang bagaimana
mengaplikasikan ilmu yang didapat tentunya.
Nah,
ilmu fotografi yang saya dapat bersama om Tony Syiariel bersama keluarga SKB sangat
bermanfaat sekali. Disini saya kolaborasikan
dengan resep kue Tradisional warisan ibu saya dengan sedikit modifikasi untuk
menciptakan cita rasa yang lebih kaya dari resep asli yang sudah pernah dicoba.
Kata ibu Saya, yang pernah mencoba testinya resep modifikasi ini bilangnya
lebih enak.
Hasilnya, kue jadul yang biasa menjadi tampak
luar biasa dalam balutan kelas fotografi bersama om Tony.
Kepiawaian penjual kue selain meracik resep kue perlu juga pandai mengambil gambar dari hasil olahannya ternyata tidak kalah penting. Selain meningkatkan brand dari kue yang diolahnya juga bisa menarik minat pembeli melalui sentuhan seni penggambilan gambar yang menggoda selera, disamping pedagang kue wajib menjaga cita rasa dari kue olahannya, agar berbanding lurus ya mom.
Sedikit
saya ulas tentang resep warisan ibu saya agar bisa memberikan informasi yang
bermanfaat bagi pembaca. Jadi kue ini label namanya adalah “Semprit Larut” tergolong
jenis kue kering isian toples saat Idul Fitri yang juga populer dikemas sebagai
cemilan yang menggoda. Kue berbahan dasar larut ini jika dipasaran lebih
dikenal berbentuk huruf S umumnya, namun tergantung selera juga sih. Kalo
saya lebih suka saya cetak bentuk Ring. Semprit
larut ini selain dijual dalam bentuk kemasan ada juga yang dijual kiloan yang
umumnya dibandrol dengan harga 100rb/kg
– 120rb/kg karena harganya yang tergolong mahal maka lebih banyak diecer dengan
kemasan ¼ kg. Kue semprit yang banyak beredar dipasaran kebanyakan berasal dari
Kab. Malang.
Berikut saya sertakan resep asli dan resep modifikasi yang sudah diuji.
Semprit Larut
Bahan
:
1 kg
tepung larut sangrai
250
gram terigu D
(saya skip)
250
gram gula halus (saya 200 gram)
300 gram
mentega blue band (saya 1,5 gr + 1,5 gr BOS )
(
butter oil substitute beli ditoko bahan kue
)
1
kaleng susu kental manis indomilk (saya 275 ml indomilk) boleh merk apa saja
sesuai selera
6
butir kuning telur
½
sdt baking powder
Garam
Vanili
Cara
membuatnya :
Mix
telur + gula halus + (mentega + bos) + vanili + garam ±3 menit masukkan kuning
telur satu persatu jangan sekaligus sambil di mix lalu masuk susu kental manis
terakhir baking powder mix ±10
menit.
Cara
mencetak :
Ambil
abonan 2 centong nasi tambahkan tepung larut secukupnya sekiranya bisa dicetak lalu
cetak lakukan berulang jadi adonan jangan langsung dicampur dengan tepung larut
semuanya.
Selanjutnya
oven saya pakai otang ± 15
menit api sedang sesuaikan dengan kondisi oven masing – masing.
Berani mencoba resep ini ?
Resep
ini recommended dan teruji sekaligus mudah dan anti gagal apalagi bagi pemula
yang kadang kuatir mau mempraktekkan.
Demikian
ulasan saya kolaborasi fotografi berbalut resep kue
Semoga
bermanfaat
Wah! Keren mbsk. Mintak kuenya dunk!
BalasHapusUenak ini. Mak nyes, larut bisa melarut di dalam mulut.
BalasHapusTentunya mantap
HapusKirim ke USA mb wid
BalasHapusKue kesukaan nih... fotonya juga keren...😍
BalasHapusMakasih semua,makasih om Tony Syiariel
BalasHapusSiip
BalasHapusMantap mba
BalasHapusBagus, enyak pasti kuenya
BalasHapusMantap berani coba?
BalasHapusNyam..nyam... Gurih kayaknya nih😋 keren foto2 nya☺️👍
BalasHapus