Mengapa Anjing dan Kucing Tidak Pernah Bisa Akur?
Mengapa anjing
dan kucing tidak pernah bisa akur? Pertanyaan lama yang mungkin belum banyak
mendapatkan pencerahan. Buktinya, Ryu-Kahn yang suka mengutak-utik google saja
tidak tahu jawabannya.
Ternyata
penyebabnya hanyalah bahasa tubuh.
Si anjing
akan menggoyang-goyangkan ekornya jika sedang senang, sementara kucing
menandakan hal itu sebagai bentuk perlawanan. Bagi kucing, isyarat pertemanan
justru menurunkan ekor, yang bagi anjing hanya dilakukan jika sedang takut
saja.
Si kucing
akan menyapa mereka yang bersahabat dengan gayanya yang tenang dan kalem.
Berjalan perlahan mendekati sahabatnya. Jelas saja sikap anjing yang agresif
dan senang mengejar membuat kucing lari terbirit-birit.
Jangan
meremehkan bahasa tubuh.
Dua orang
manusia yang tidak pernah akur juga sering diberi julukan sebagai anjing dan
kucing. Apakah bahasa tubuh mereke juga berbeda? Tentu tidak, karena manusia
diciptakan dengan kemampuan berkomunikasi melalui bahasa verbal.
Namun
sayangnya, bahasa tubuh ternyata merupakan media komunikasi yang lebih efektif
daripada bahasa verbal. Mau tahu buktinya? Cobalah ungkapkan “aku sayang kamu,”
sambil bermain ponsel. Apa kira-kira yang bakal terjadi.
Bahasa tubuh seseorang sangat berpengaruh terhadap hubungan asmara. Menurut penelitian dari pakar komunikasi dunia, Albert Mehrabian dalam bukunya yang berjudul “Silent Messages,” komunikasi yang efektif berasal dari 55% bahasa tubuh, 38% intonasi suara, dan 7% kata-kata. Jelas bahwa 93% komunikasi yang efekt
if tidak berasal dari bahasa verbal. (wolipop).
Kelemahan
lelaki yang terbesar adalah tidak mengetahui atau lebih tepatnya tidak peduli
dengan bahasa tubuh wanitanya. Sementara kesalahan paling umum dari seorang
wanita, adalah terlalu mengekspresikan bahasa tubuhnya sehingga kadang
menimbulkan perasaan tidak nyaman.
Sebenarnya
bahasa tubuh adalah hal yang umum. Seperti jika sedang bosan, maka wajah akan
terlihat sayu. Sementara jika sedang bersemangat, maka suara akan cenderung
menjadi keras.
Namun sebagai
pasangan, ada bagusnya untuk menjelaskan kebiasaan yang tidak biasa kepadanya.
Jika kamu sering ngupil pada saat lagi tegang-tegangnya, sampaikanlah hal itu
di awal.
Perbedaan
budaya bisa saja menimbulkan beda persepsi. Orang Jawa yang bahasanya halus
tentu akan kaget menemukan pasangan dari Kota Makassar yang sudah terbiasa berusara
keras dan lantang. Jangan sampai perbedaan bahasa tubuh yang disebabkan oleh
kebiasaan dan budaya menjadi sumber pertengkaran yang tidak perlu.
Lebih lanjut,
bahasa tubuh memang cukup untuk menjelaskan suasana hati, namun tidak cukup
kuat untuk mengafirmasi sikap. Dalam beberapa hal, seseorang mungkin sedang
kesal dengan keadaan yang baru saja ia alami dengan orang lain. Namun suasana
hatinya masih saja terbawa pada saat berbicara dengan kamu.
Ia mungkin
menunjukkan bahasa tubuh yang tidak menyenangkan, namun itu tidak dimaksudkan
bagi kamu. Jangan pernah ragu untuk memakluminya sebelum ada penjelasan yang
lebih jelas.
Dalam kasus
yang berbeda, ada juga seorang pasangan yang terlalu posesif sehingga
mengomentari terlalu banyak hal. Bahasa tubuh bagi dia adalah sebuah
generalisasi. Jika pasangannya tidak tersenyum, artinya ia sedang marah.
Ada lagi
seseorang yang menganggap bahasa tubuh adalah komunikasi yang berdiri sendiri.
Pokoknya jika berbicara padanya, maka harus konsentrasi penuh. Bermain hape
adalah tanda kurangnya perhatian, padahal bisa saja pasangan kamu sedang ada
urusan lain yang harus dibereskan melalui ponsel.
Janganlah
hal-hal sepele ini kemudian memberikan kamu dan pasanganmu gelar anjing dan
kucing. Bahasa tubuh memang penting, namun komunikasi verbal yang sehat adalah
hal yang lebih penting lagi. Jangan abaikan perasaan dan rasa cinta kepada
pasanganmu, sehingga sedikit “mati gaya” bisa menghancurkan semua.
SalamAngka™
Rudy Gunawan, B.A., CPS®
Numerolog Pertama di Indonesia –
versi Rekor MURI
Mampir
BalasHapusMenarik
BalasHapusKok kucing dan anjing tetangga saya malah pacaran ya pak?
BalasHapusWaaj baru tau, ternyata itu ya😁
BalasHapusMakasih Mr. Angka atas artikelnya yang sangat bermanfaat tentang gukguk dan meong
BalasHapusOh gitu, jadi tau saya 😁
BalasHapusMakasih pak Rudy