Glosarium tentang Kamu
Paket. Takada puisi. Hanya pada suatu hari. Kau sedang menyiram kembang. Aku petugas pengiriman barang. Ini paket untukmu, mungkin rindu yang menggebu-gebu, atau cinta yang sedang menunggu
"Bukan. Ini kenangan yang salah alamat," katamu
Lupa. Begitu banyak nama, tak terbilang pula banyaknya alamat. Kemudian jalan, debu, matahari, hujan. Tapi tetap takada puisi
Pertemuan, lagi. Masih pada suatu hari. Masih saat kau menyiram kembang. Masih mengantarkan sebuah paket. "Bawa kembali kenangan itu. Aku takingin membawa luka ke masa depan," katamu
Aku melihat kembang-kembang bermekaran. Dalam dadaku. Kurasa akan tercipta sebuah puisi
Kangen. "Kau mengantar kenangan lagi?" tanyamu, pada suatu hari yang lain.
Tidak. Aku menawarkan masa depan. Dan aku melihat ada puisi pada senyummu
Warna-warni. Kita membuat pelangi. Kita yang menentukan kapan matahari bersinar terik, kapan hujan hanya rintik-rintik. Kita berlari. Kita menjadi sepasang burung. Kita menjadi nyanyian. Kita menjadi lampu-lampu. Kita
Kita. Aku, kau. Pada suatu hari berikutnya. Di hadapan orang tuamu. Kita menjadi satu paket
Melebur menjadi sebuah puisi
***
Lebakwana, Desember 2020
Keren ini. Romantis
BalasHapusHehehe, terima kasih Mas Budi.
HapusSelalu keren puisi buatan ayah, dan siapapun yang membacanya akan tersipu malu dan merasa puisi itu buat dia 😂😁🙏
BalasHapusMemang ini untuk kamuh, wkwkwk..
HapusRomantis.. tapi bukan makan dan ngerokok gratis😂☺️🙏
BalasHapus😀😀😀
HapusPuisi untukk mantan ada gak yah? tp ini keren juga sih. heheh
BalasHapusAda, wkwkwk...
Hapus