Rindu dalam Keakuan
![]() |
Ilustrasi oleh Darksoul1@ Pixabay.com |
Any Sukamto
Desir angin yang menabuh dedaunan
Semilir sejuk mengembuskan aroma petrichor
Mendung yang menggelayut mesra
Seakan mengingatkan luka masa lalu
Tetiba kurasakan rindu yang kian membuncah
Tak bisa lagi kutepiskan segala alasan
Otakku hilang, pikiranku melayang
Hanya ada bayangmu dan sebentuk senyum yang tertinggal di mata
Meski logikaku berkata jangan, tetapi kita harus bicara
Ah, itu berarti kau yang akan menang
Egomu tetap akan bertahan dalam kesombongan
Berarti aku yang harus mengalah
Mengapa kita harus begini
Saling mencintai tapi selalu menyakiti
Tak adakah sedikit iba di hatimu
Tak bisakah sedikit merendah untuk perasaanmu
Aku tahu kau pun memendam rindu
Aku bisa merasakan kau pun terluka
Rindu yang kita punya telah memenjarakan rasa
Cinta yang kita simpan telah berubah dendam
Sampai kapan kita harus begini
Tersiksa karena cinta yang kita miliki
Sampai kapan keakuan akan bertahan
Mengubur rindu dalam kebencian
Kota Udang, 18 Oktober 2020
Ah... cinta memang selalu mengandung rindu dan kebencian
BalasHapusMaturnuwun, Pak Budi. Lama gak nulis, perlu dipanaskan jarinya😁
BalasHapusRindu sulit dikubur dalam benci...
BalasHapusItu dia😄
HapusAsyiiiiik Akhirnya tulisan perdana muncul di SKB 😁😂
BalasHapusIya, Mbak Din, semoga bisa rutin
HapusSampai kapan kita harus begini
BalasHapusTersiksa karena cinta yang kita miliki
Sampai kapan keakuan akan bertahan
Mengubur rindu dalam kebencian
Sampai kita gak sanggup lagi mbak🙄😂🙏
😄😄😄pengalaman sepertinya ini
HapusSampai dapat yang baru sepertinya
BalasHapus😄😄andai semudah itu, ya
HapusKeren mba Any .. artikelnyaa..
BalasHapusSip mba Any
BalasHapus