Mimpi
di bawah sisa-sisa retakan rembulan yang
bertengger di reranting pohon randu
kita menyalakan malam yang dingin
mengaransemen lagu-lagu rindu
dengan tarian-tarian purba yang
dipersembahkan untuk sebuah temu
kita bergelayut pada bibir yang mengelugut
mengulum senyum dan
membaca sajak-sajak yang
sejak lama ditempa
di malam-malam yang ranum
pada api unggun dadamu
aku menemukan degup paling mesra
ada instrumen yang menghanyutkan
layaknya sebuah orkestra yang
dimainkan oleh sekelompok bunga-bunga
tapi itu tak berlangsung lama
pagi datang terlalu dini
dan kau pergi
setelah matahari menetapkanmu
hanya sebagai mimpi
Angsana, 07 Oktober 2020
hayuk seruput kopinya kawan!
BalasHapusAyuuk.. keren nih video nya☺️👍
HapusKerennn
BalasHapusmakasih bang
HapusKeren. Bagaimana caranya bikin puisi sebagus itu? Ajarin dong!
BalasHapushayuk
HapusSip deh keren banget
BalasHapusterimakasih bunda
HapusWaah.. keren Bang..☺️👍
BalasHapusterimakasih bang
HapusMantul eung👍
BalasHapusGas bang. Ajari dong buat puisi😊
BalasHapus