Menduakan Sepi
![]() |
Menduakan Sepi. Foto: Pixabay |
Kosong dan
hampa, itu kata semesta untukmu. Sekarung awan enggan meneduhkan. Bahkan hujan
mendurhakai kekeringan. Engkau sendiri dalam asmaraloka.
Jenuh dalam
kekosongan. Engkau sungguh kesepian. Kasihan. Tak kuasa aku melihat derai-derai
gundah menyingkirkan keramaianmu.
Engkau sepi.
Bak merapah keliling gurun. Engkau bermain pasir seorang diri. Pasir pun
menertawakanmu.
“Nestapa, oh
nestapa!”
Mengapa tidak
engkau duakan saja sepimu. Mengapa tidak engkau gandakan saja rinai di pelupuk
matamu. Kosong itu berat, seberat dunia menimpamu.
Aku saja
tidak sanggup berteman dengan sepi. Sepi itu menusukku bak batu gunung yang
menancap di kepala. Luka. Berdarah. Mendidih.
Menduakan
sepi, semestinya itulah jalanmu. Meramaikan sepi. Hadirkan sejumput prajurit di
mahligai dukamu.
Curup, 5 Oktober 2020
Menceritakan kesepian, luka, dan penderitaan tetapi tidak dengan melo.
BalasHapusMakasih, Bu Ayra. 😊
HapusSeperti biasa...kerrren
BalasHapusMakasih Bu😀
HapusMantapp
BalasHapusMakasih bang😀
HapusSelalu keren nih☺️👍
BalasHapusMakasih Pak��
HapusPuisi sepinya terasa ramai memenuhi hati nih Pak Ozzy. Mudah-mudahan tidak muncul Mentigakan Sepi ya... Hehehe.... Mantep banget!
BalasHapusHehehe, kayak lagu Madu 3 ya mbak.
HapusMakasih, Mbak Desi :-)
Sepi aja diduakan apalagii.. he he. Ozyyyy...😁
BalasHapusAhahahaha. Ide bagus, kan BU. wkwkwk
Hapus