Sampan
Kano_Warkasa1919
Sampan
(Edisi
khusus Ulang Tahun Warkasa 1919)
Selalu ada yang luar biasa dari secangkir kopi, itu yang aku
rasakan pagi ini saat membuka WAG SKB.
Mbak Widz Stoops memintaku untuk mengabadikan momen-momen
kebersamaan di hari jadi mana beberapa teman-teman di Secangkirkopibersama.com
sengaja menuliskan beberapa puisi bertemakan " Harimau Sampan" dan “Sampan”
Secangkir kopi memang selalu terasa
lebih enak apabila dinikmati bersama. Terima Kasih atas ucapannya di dalam
bentuk puisi-puisi ini. Semoga kehangatan Secangkir Kopi selalu dapat kita
nikmati di dalam kebersamaan.
Warkasa1919
(I)
Sebuah sampan terombang ambing ke kanan ke kiri, berusaha tegar menahan
ombak,
pada remangnya malam sampan
bersandar, merapal mantra cinta dari getas tubuhnya.
'Kau pasti tak tahu kalau aku
rindu," sapanya pada bulan.
Sang bintang bekerlip di kejauhan.
Entah kerlip kematian atau kehidupan. Tak seorangpun tahu.
cahaya, pun cinta, kerap terasa lama
setelah pencinta mengembara.
#happy birthday (Widz)
(II)
Sampan terus melaju. Mengarungi
kegelapan cahaya. Kerlip bintang dan redup sinar bulan,,cukup sebagai panduan.
"Kau tak pernah rasakan
rindu?" Tanyanya pada bulan.
Tak ada jawaban. Bulan lebih memilih
bercengkrama dengan bintang di kejauhan.
Riak gelombang semakin keras
menerjang. Sampan menggenggam asa, menengadah dan berdoa.
"Tuhan! Di manakah, muara
rindu?"
(Jack)
(III)
Rindu bermuara dalam dekap
Meski sampan melaju dalam gelap
Ia tau kemana harus menuju
Kerlip gemintang menanti
Tak hirau rembulan memilih bintang
di kejauhan
Ia tau ada gemintang bercahaya di
ujung sana
Menunggu luahan sebuah rasa
(ADSN1919)
😁😀😀 bertaburan puisi d hari jadimu😊
BalasHapusIya🙄😂🙏
HapusMandi puisi.
BalasHapusSiapa yang awalnya nyiram pake puisi coba🙄😂🙏
Hapus