Sarung Mas Warno
![]() |
Dokumen pribadi
|
Sebagaimana cuaca daerah pesisir yang lesu tanpa deru
tapi berdebu gersang dan panas, hati Ayu merambat panas mendengar sanggahan
Warti.
Setelah ketiadaan orang tua, sebagai anak perempuan tertua,
ia terlalu perhatian --cenderung cerewet-- kepada adik bungsunya yang baru saja
pindah rumah ke perumahan di daerah pesisir yang meranggas. Rumahnya pun tipe
sederhana, untuk tidak menyebut terlalu kecil untuk ukuran Ayu yang terbiasa
dalam kehidupan gemerlap.
Sedangkan Warti tipikal wanita rumahan bersahaja yang
penurut pada suami. Tiga bulan setelah menikah, suaminya membeli rumah di
pinggiran dan mengajak Warti pindah. Kedatangan kakak tertuanya, dengan mobil mewah terparkir di
depan rumah di atas setengah badan jalan beraspal lapen (bukan hot-mix) telah
membuat heboh penghuni perumahan sederhana itu.
"Walaupun bukan pegawai berpenghasilan tetap, tetapi
mas Warno punya usaha jual sate di Pecinan," sergah Warti menangkis rentetan
pertanyaan kakaknya.
Ayu mempertanyakan tentang pilihan rumah yang terlalu
sederhana, pekerjaan dan cara berdandan suami Warti yang senantiasa mengenakan
peci, sandal dan memakai sarung. Kostum itu dipakai kemanapun: berdagang, ke pasar, menemui
relasi dan orang lain, ke kantor kelurahan, mengendarai sepeda motor, kecuali
ke acara undangan pernikahan.
Waktu acara pernikahan dengan Warti, Warno menggunakan
sarung. Demikian pula orang tua, keluarga dan para among tamu. Sarungan sudah
menjadi ikon yang melekat pada diri Warno.
Ayu berkeras, "ya mbok suamimu itu kamu suruh pakai
pakaian yang nggenah buat kerja. Seharusnya menggunakan pantalon dan sepatu,
atau setidaknya sandal kulit, agar agak bonafit."
Warti menimpali,"lha yang penting mas Warno adalah suami
bertanggungjawab dan punya penghasilan cukup, walau tidak besar."
Lalu adik bungsu yang centil itu melanjutkan, "mbak,
sarung itu cuman bungkus saja, tetapi yang paling penting adalah
isinya....!"
Gubraaaak...
😂
BalasHapus😂😂😂
Hapus😂😂waduh
BalasHapusKenapa Bu?
HapusPssttt... yang penting jeroannya... 🤣
BalasHapusNaah ..itu
Hapus