Tak Perlu Mengurungnya
(sepasang burung di kabel listrik. Photo by Ari)
Kicauannya memang indah dan kudengar kala pagi di suatu kota
Ah ternyata mereka terkurung di sana
Dalam sangkar indah dengan pintu keluar yang kecil
Makanan dan minumannya dihantarkan pemiliknya
Iya mereka yang membelinya dengan harga yang tak bisa dibilang murah
Mereka menyukainya
Mereka menikmati kicaunya yang merdu
Namun mereka memenjarakannya di sangkar penuh ukiran itu
Terbelenggu saja dalam sangkar mempesona itu
Mendadak aku sedih
Anganku membawa pada kenangan di halaman depan rumah
Setiap terduduk manis di sudut depan rumah
Menikmati juga kicauan yang sama
Namun lebih terasa indah
Burung-burung tak terkekang dalam penjara sangkar buatan manusia
Mereka menguntai sangkarnya sendiri
Pepohonan depan rumah menyediakan tempat untuk menjadi sarang tempat mereka tinggal
Tak ada pintu kecil untuk keluar masuk
Lepas bebas terbang kapan saja dimaui mereka
Bahkan mereka selalu kembali dengan kepakan cerianya
Sungguh tidak terbelenggu dalam sangkar
Hanya sarang indah di pepohonan
Bahkan terkadang aku melihat paruh mereka membawa sejumput daun kering
Mereka pilih yang berserabut
Kesana kemari tiada henti
Beterbangan sepenuh hati
Membangun sarangnya sendiri
Di atas pohon itu
Makanan dan minuman tiada yang mengantarkan
Namun telah disediakan di pepohonan
Bebas memilih bebijian kesukaan
Bebas memakan sebanyak yamg mereka butuhkan
Aku dan keluargaku hanya menyediakan pepohonan besar
Yang tertanam di halaman depan rumah
Memberi mereka ruang untuk tinggal
Sebebas mereka mau
Menarikan aneka tarian senja
Atau menyanyikan aneka kidung pagi
Dalam kebebasan yang sejatinya harus menjadi milik mereka
Tanpa harus terkurung dan terpenjara
Tempat mereka memang di alam semesta
Written by Ari Budiyanti
Jumat, 10 April 2020
#PuisiHatiAriBudiyanti
Kerrren, aku blm nulis lg blank😊
BalasHapusBelum menulis di sini, ntar ya kuracik dulu
BalasHapusHadir mbak..
BalasHapusMbak.. itu burung apakah? Baguss...
BalasHapus