Pasak CInta untuk Sang Drakula (Bagian 1 dari 3 bagian)
![]() |
https://images.pexels.com |
Sejak turun
dari taksi, Sania ragu-ragu. Gang di
depannya ini sangat sempit. Dan juga
gelap. Hanya terlihat samar lampu di
sudut jauh. Apakah besok saja dia
bertandang ke rumah Sonya? Tapi dari
suara yang begitu mendesak dan kesakitan di telepon tadi, tak mungkin
kedatangannya ditunda. Sahabatnya itu
sangat membutuhkannya.
Sania
menetapkan hati. Berkali-kali dia telah
mendatangi rumah Sonya. Tidak pernah
terjadi apa-apa. Meskipun dia memang
selalu berkunjung di siang hari. Ini
pertama kalinya dia berkunjung saat malam.
Sania sama sekali tak menyangka.
Di siang hari, gang ini begitu ramai oleh anak-anak dan sliweran sepeda.
Ataukah
karena ini memang sudah terlalu malam.
Sehingga orang-orang lebih memilih meringkuk dalam rumah daripada
keluyuran? Hmm, bisa jadi. Sania
melirik jam tangannya. Pukul 22.00.
Gadis cantik
ini menguatkan tekad. Kakinya melangkah
memasuki gang Sang Pangeran. Begitu nama
gang tersebut. Entah dengan alasan apa
dinamakan demikian. Padahal jelas-jelas
tidak tepat dinamakan begitu. Lebih
pantas jika ini disebut gang Jelata atau apa begitu yang menggambarkan betapa
kumuhnya.
Rumah Sonya
ada di ujung gang yang buntu ini. Persis
sebelum tembok tinggi yang memisahkan pemukiman kumuh ini dengan perumahan
mewah di sebelahnya. Sebuah paradoksal
perkotaan yang umum terjadi di kota urban.
Sania merasa
sudah melangkah dengan hati-hati. Tapi
tetap saja beberapa kali dirinya tersandung sesuatu dan hampir jatuh. Aiihh
ini gang atau gua sih? Sania
menggerutu sambil menyalakan layar hapenya untuk menerangi jalan di depannya.
Sejenak hati
Sania tercekat. Bersamaan dengan nyala
layar tadi dia merasa ada sebuah bayangan di depannya. Namun menghilang dengan cepat. Sampai Sania
tidak yakin dengan penglihatannya sendiri.
Aah barangkali itu bayangan dari
pikiranku yang menciptakan ketakutan.
Sania menyimpulkan. Untuk
menghibur diri tentu saja.
Gadis ini
hampir berniat mengangkat hape untuk menelpon Sonya. Tapi sahabatnya itu tadi mewanti-wanti jangan
sekali-kali bermain hape di gang rumahnya.
Takut jambret katanya. Tapi
sekarangpun aku bermain hape dengan menyalakan layarnya untuk penerangan. Sania merasa bodoh dan geli.
Belum juga
setengah perjalanan dari jarak yang harus ditempuh. Bayangan itu berdiri tepat di
hadapannya! Sania terlonjak
sekaget-kagetnya. Mengerjapkan mata
beberapa kali siapa tahu itu masih permainan pikirannya. Bayangan itu masih ada! Dalam ketakutannya Sania bersiap. Lari atau berteriak. Itu saja pilihan yang ada.
“Mau kemana
malam-malam begini teteh?” bayangan
itu menyapa. Herannya, tidak seperti
yang diduga Sania, suaranya begitu lembut dan bulat. Bukan berat, serak dan basah. Seperti yang digambarkan di film-film tentang
suara bajingan atau penjahat. Separuh
ketakutan Sania menghilang.
Lagipula logatnya lucu. Meuni nyunda kitu. Hihihi.
Sania mengikik dalam hati.
Diangkatnya
layar hape untuk menerangi wajah orang yang menegurnya, Sania bengong. Bayangan itu ternyata lelaki yang ganteng dan
macho banget. Necis lagi! Memang mau kondangan
kemana malam-malam begini. Atau
jangan-jangan pesta kostum mungkin ya.
Lagi-lagi otak Sania meracik pernyataan lucu.
Lelaki berbaju
rapi dan bertuxedo panjang itu tersenyum ramah.
Memperlihatkan deretan gigi putih dan rapi. Sania kembali membatin nakal; Cobalah
terus nyengir begitu. Jadi gang ini akan terang tanpa perlu lampu. Lelaki itu tersenyum makin lebar. Seolah-olah tahu apa yang ada di pikiran
Sania.
“Eh, iya
saya mau ke rumah teman di ujung sana.
Boleh saya lewat sekarang?” Sania
ingin menambahkan lewat di hatimu, tapi takut dicap perempuan murahan yang
tengil tak karuan. Walaupun kata
tambahan itu sudah ada di ujung lidahnya tadi.
Kebiasaan buruk, penggoda!
Omel Sania pada hatinya sendiri.
Di kalangan
teman-temannya, Sania memang dikenal sebagai gadis yang riang, sedikit usil,
terkadang jahil, tapi baik hatinya tak ketulungan. Satu lagi, meskipun manis jelita Sania belum
pernah punya pacar karena punya prinsip yang heboh; pacaran sama sekali tidak
menguntungkan! Baik dari segi matematika maupun logika. Langsung cari suami saja! Teman-temannya segera sepakat memberinya
julukan gadis manis, centil dan gila!
Lelaki itu
membungkuk sopan mempersilahkan sambil masih tersenyum lebar. Sania setengah berlari lewat. Tidak menyadari sesuatu yang aneh
terjadi. Gang itu begitu terang sehingga
dia tidak perlu lagi bantuan layar hape. Sania juga tidak tahu, di belakangnya
lelaki itu menghela nafas dan menggaruk kepala sambil mengecilkan taringnya
yang sempat memanjang.
Apakah
menuku malam ini gadis jenaka dan gila?
Tapi, wajah itu, sikap itu, membuatnya sangat gelisah. Bukan karena ingin menghisap darah dari
lehernya. Tapi malah berasal dari
dorongan ingin mengajak gadis itu ngopi dan berbincang lama. Aura gadis itu meninabobokan dan membuatnya
lupa mencari mangsa. Pangeran drakula
itu menduga gadis itu pasti sangat baik hatinya.
Sewaktu dia
masih kecil dulu, seorang dukun drakula pernah berkata; apabila kau memangsa
seseorang yang sangat baik hatinya, maka kau akan menderita epilepsi drakula. Lelaki itu masih bergidik sampai
sekarang. Epilepsi drakula adalah penyakit paling ditakuti di kalangan
drakula. Karena itu akan menjatuhkan
harga diri sejatuh-jatuhnya. Tidak lagi
dianggap drakula dan diberi nama khusus codot. Hiiihhh, lelaki itu bergidik sekali lagi. Codot? Hueeekkk. Masa sih dari level drakula yang begitu
melegenda langsung terjun bebas menjadi pemburu buah-buahan di waktu
malam? Ogah.
Di dalam
pakem kedrakulaan, manusia sebagai mangsa dikategorikan dalam beberapa
tingkatan. Semakin jahat si manusia maka
sebagai mangsa dia akan semakin sehat bagi drakula. Jika manusianya bersifat baik, maka apabila
dimangsa akan membuat si drakula terserang penyakit macam-macam. Termasuk yang paling mengerikan adalah epilepsi drakula tadi.
Oleh karena
itu di zaman modern sekarang. Para
drakula sangat selektif dalam memilih mangsanya. Latar belakang si mangsa akan ditelusuri
dengan teliti. Bahkan saking pentingnya
hal ini, dibentuk lembaga khusus yang dinamakan Lembaga Penelitian Mangsa Terbaik.
Lembaga ini melakukan penelitian yang sangat mendalam terhadap semua
manusia dewasa di semua wilayah. Ya hanya manusia dewasa. Karena sama sekali dilarang untuk menghisap
darah anak kecil, ibu hamil atau menyusui dan manula. Itu bukan cuma kesepakatan tapi sudah
diundangkan di negeri drakula.
Barangsiapa yang melanggar akan dihukum berat. Taringnya akan dicabut!
-----
Sonya
memandangi Sania dari ujung rambut hingga ujung kaki. Temannya itu nampak baik-baik saja! Tidak ada yang berubah dari wajah maupun
tubuhnya. Biasanya manusia yang sudah
dihisap darahnya oleh drakula, wajahnya akan memucat dan tubuhnya sedikit
menggigil. Tapi wajah Sania tetap kemerahan
dan tubuhnya terlihat begitu berenergi.
Malah tadi saat memeluknya, Sania melompat-lompat kegirangan. Mata Sonya berkilat penasaran.
Tugasnya
membawakan mangsa untuk lelaki yang membuatnya jatuh cinta membawanya pada satu
pilihan; Sania! Gadis lincah dan jenaka
ini selalu tulus menganggapnya sahabat.
Padahal dia sama sekali tidak!
Gadis ini selalu memborong perhatian saat di kampus maupun
dimanapun. Sonya merasa dia lebih
cantik. Tapi entah kenapa, semua orang
selalu tertarik dan tersenyum apabila bertemu dan bercakap dengan Sania.
Sonya memang
gadis cantik jelita yang pemurung. Dia
sama sekali tidak mencintai hidup ini.
Tumbuh dan besar di keluarga yang berantakan. Ayahnya seorang pemabuk berat. Sementara ibunya telah lama pergi mengikuti
suami berikutnya. Sonya anak
tunggal. Hanya hidup bersama ayahnya
yang untungnya masih bersedia menyekolahkannya hingga kuliah. Sebenarnya Sonya sudah lama memutuskan ingin
mati.
Rumahnya di
gang sempit yang juga berantakan.
Lingkungan rumahnya seperti kuburan.
Sepi. Meskipun kalau siang banyak
juga anak-anak gang sebelah yang main sepeda di sini. Tapi itu sama sekali tidak menghibur
Sonya. Sampai suatu ketika dia bertemu
seorang lelaki yang tinggal persis di hadapan rumahnya.
Rumah lelaki
yang tidak ketulungan gantengnya itu adalah rumah besar tua yang lama
ditinggalkan pemiliknya. Setelah 3 tahun
lebih, papan nama disewakan yang tergantung di pagar akhirnya dicabut juga
setelah kedatangan lelaki ganteng itu.
Rupanya lelaki itu penyewa.
Sonya jatuh
cinta pada pandangan pertama saat lelaki itu menyapanya dengan lembut di suatu
petang ketika dia pulang kuliah. Lelaki
itu membalas perhatiannya. Mengajak
bertamu ke rumahnya. Atau
sebaliknya. Tentu saja saat ayah Sonya
sedang pergi ke bar untuk minum sampai mabuk.
-----
“Aku ini
drakula. Apakah kau sanggup hidup
berpasangan denganku?” pengakuan mengejutkan itu keluar dari lelaki ganteng
yang dipuja habis-habisan oleh Sonya di suatu malam di teras rumahnya yang
redup. Untuk lebih meyakinkan, lelaki
itu kemudian memperlihatkan taringnya yang tajam dan panjang kepada Sonya.
Tanpa
berpikir panjang Sonya mengiyakan. Dia
jatuh cinta sekali pada lelaki ini. Dan
lagipula sudah lama dia ingin mati bukan?
Terus bukankah nantinya dia akan hidup abadi setelah digigit? Sonya malah senang bukan main.
Lelaki
itulah yang tidak senang. Dia sudah
mengirimkan nama berikut foto Sonya ke Lembaga Penelitian Mangsa Terbaik.
Hasilnya sangat mengecewakan. Sonya
termasuk dalam daftar low priority. Sehingga masih menimbulkan resiko sakit jika
dimangsa. Oh ya, di bagian akhir nanti
akan ketahuan bahwa Sania berada dalam daftar mangsa paling tidak disarankan
atau golongan forbidden prey.
Lelaki itu
tidak mau. Dia sangat pemilih sekarang. Untuk menjaga ketampanan dan kebugaran dia
memang harus menjadi pemilih. Mangsa
rutin bulanannya adalah para koruptor dan pengkhianat. Seburuk-buruknya adalah pembunuh atau
pemerkosa. Pilihan mangsa yang sangat
bagus untuk kesehatan drakula. Sebagai catatan
tambahan, drakula di zaman tulisan ini dibuat memangsa manusia hanya sekali
sebulan.
Lagipula
sama sekali tidak susah mencari mangsa terbaik di negeri ini. Lelaki drakula itu telah memegang daftar
panjang para koruptor dan penjahat di tangannya. Tinggal menetapkan saja bulan ini yang mana
yang akan dijadikan mangsa.
-----
Jakarta, 19
Juni 2018
Bersambung ke bagian 2 dari 3 bagian....
Waahhh! Gag sabar nunggu cerita selanjutnyaa..
BalasHapusxixixi
HapusWaah.. udah ada yang baru lagi😁👍
BalasHapussiyaaapp
HapusAku punya bukunya 😁
BalasHapusaseeekkk
HapusMinta donk😁🙏
HapusKeren pokoknya
BalasHapusmakasih lah julai ai
HapusHahahaha.... kehidupan drakkula yang digambarkan secara jenaka.
BalasHapusKeren pisan euy.
hahaha
Hapus